IHSG Selama Sepekan Ambles 2.46 Persen : 10 Saham Ini Masih Menguat Signifikan – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah salah satu indikator utama yang digunakan untuk mengukur kinerja pasar saham di Indonesia. Selama sepekan terakhir, IHSG mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar 2,46 persen. Meskipun demikian, ada beberapa saham yang masih mencatatkan penguatan yang signifikan. Artikel ini akan membahas penyebab penurunan IHSG, serta mengulas 10 saham yang tetap menguat meskipun IHSG mengalami koreksi.
Baca juga : Siapa Bapak Akuntansi Dunia? Ini Biografi Lengkapnya
Penyebab Penurunan IHSG Selama Sepekan
Selama periode 28 Oktober hingga 1 November 2024, IHSG tercatat melemah 2,46 persen ke level 7.505,26. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Berikut adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi penurunan IHSG:
- Sentimen Global: Data tenaga kerja dan produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat yang dirilis baru-baru ini menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor mengenai prospek ekonomi global.
- Kebijakan Moneter: Spekulasi mengenai pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pada bulan November juga mempengaruhi sentimen pasar. Investor cenderung berhati-hati dan menunggu kepastian mengenai kebijakan moneter tersebut.
- Data Ekonomi China: Data manufaktur China yang menunjukkan ekspansi di level 50,1 memberikan harapan akan pemulihan ekonomi China. Namun, ketidakpastian mengenai kecepatan pemulihan tersebut masih membayangi pasar.
- Kapitalisasi Pasar: Kapitalisasi pasar saham nasional juga mengalami penurunan sebesar 2,23 persen menjadi Rp 12.601 triliun. Penurunan kapitalisasi pasar ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap kondisi pasar saham.
10 Saham yang Masih Menguat Signifikan
Meskipun IHSG mengalami penurunan, ada beberapa saham yang tetap mencatatkan penguatan yang signifikan selama situs slot resmi sepekan terakhir. Berikut adalah 10 saham top gainers yang berhasil menguat meskipun IHSG terkoreksi:
- PT Jakarta International Hotels & Develop Tbk (JIHD): Saham JIHD mencatatkan kenaikan harga paling tinggi dengan penguatan sebesar 152,66 persen ke level Rp 950 per saham.
- PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO): Saham GPSO menguat 140,74 persen selama sepekan ke level Rp 260 per saham.
- PT Fortune Indonesia Tbk (FORU): Saham FORU mencatat kenaikan sebesar 102,90 persen ke level Rp 7.000 per saham.
- PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA): Saham SONA menguat 68,33 persen selama sepekan.
- PT Golden Plantation Tbk (POLU): Saham POLU mencatatkan penguatan sebesar 58,87 persen.
- PT Perdana Karya Perkasa Tbk (KONI): Saham spaceman pragmatic KONI menguat 52,25 persen selama sepekan.
- PT Sekar Laut Tbk (SKLT): Saham SKLT mencatatkan kenaikan sebesar 47,98 persen.
- PT Central Omega Resources Tbk (DKFT): Saham DKFT menguat 41,72 persen selama sepekan.
- PT Eratex Djaja Tbk (ERTX): Saham ERTX mencatatkan penguatan sebesar 30,43 persen.
- PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC): Saham INPC menguat 28,69 persen selama sepekan.
Analisis Saham Top Gainers
Berikut adalah analisis singkat mengenai beberapa saham yang mencatatkan penguatan signifikan:
- PT Jakarta International Hotels & Develop Tbk (JIHD): Penguatan saham JIHD didorong oleh optimisme investor terhadap prospek bisnis perhotelan dan pariwisata yang mulai pulih setelah pandemi. Selain itu, adanya rencana ekspansi dan peningkatan kinerja keuangan juga menjadi faktor pendorong.
- PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO): Saham GPSO menguat signifikan karena adanya peningkatan permintaan terhadap solusi geospasial dan teknologi informasi. Perusahaan ini berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang solid, sehingga menarik minat investor.
- PT Fortune Indonesia Tbk (FORU): Penguatan saham FORU didorong oleh peningkatan kinerja keuangan perusahaan dan prospek bisnis yang cerah di sektor periklanan dan media. Perusahaan ini berhasil menarik perhatian investor dengan strategi bisnis yang inovatif.
Kesimpulan
Meskipun IHSG mengalami penurunan sebesar 2,46 persen selama sepekan terakhir, ada beberapa saham yang tetap mencatatkan penguatan yang signifikan. Saham-saham ini berasal dari berbagai sektor, termasuk perhotelan, teknologi informasi, dan media. Penurunan IHSG disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk sentimen global, kebijakan moneter, dan data ekonomi China. Namun, saham-saham top gainers berhasil menarik minat investor dengan kinerja keuangan yang solid dan prospek bisnis yang cerah.